Pahami Peta Daerah Rawan Gempa di indonesia dan Solusi Pencegahan

Sebenarnya peta daerah rawan gempa di indonesia itu telah menjadi informasi umum yang wajib kita waspadai. Sebagai negara yang bertempat di pertemuan lempeng-lempeng bumi potensi resiko terjadinya bencana alam gempa bumi sangatah tinggi. Namun, kita tak perlu khawatir, karena BNBP sudah memberikan prediksi yang bisa kita lihat secara mandiri.

Biasanya, BMKG juga bekerja sama untuk memperitahukan kemungkinan terjadinya bencana alam seperti gempa melalui siaran televisi langsung atau secara online dari aplikasi mereka. Adapun untuk peta daerah rawan gempa di Indonesia bisa Anda lihat di website BNBP.

Untuk wilayah saat ini, ada beberapa daerah saja yang digadang-gadang berpotensi mengalami gempa bumi seperti Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan hingga Papua.

Mengapa daeerah-daerah tersebut rawan gempa? Apa yang menyebabkannya? Ada beberapa faktor yang menyebabkan beberapa daerah tersbeut seringkali merasakan gempa, antara lain:

Terdapatnya Zona Subduksi

Bencana datang silih berganti akibat situasi di Indonesia. Di Indonesia sendiri, sebagai titik pertemuan tiga lempeng dunia yang memunculkan banyak gunung berapi dan beberapa lempeng mikro, gempa bumi sangat sering terjadi di berbagai wilayah. Indonesia memiliki enam megathrust, yang selanjutnya dibagi menjadi 16 megathrust. segmen.

Megathrust mengorbit hampir semua pulau besar di Indonesia. Zona subduksi Sunda yang meliputi selatan Jawa dan memanjang dari pinggiran Sumatera hingga Papua merupakan zona subduksi panjang yang terbentuk akibat tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang membentuk busur Sunda.

Zona subduksi hingga 20 meter lama dapat menyebabkan tsunami Selain itu, beberapa subduksi megathrust lainnya antara lain aktivitas subduksi lempeng Filipina di Indonesia, subduksi Banda, subduksi lempeng Laut Maluku, subduksi Sulawesi hingga subduksi Papua Utara.

Segmen Sesar

Informasi sebaran sesar aktif yang dapat diidentifikasi di Indonesia terakumulasi dalam peta sumber dan bahaya gempa Indonesia 2017 yang diterbitkan oleh Pusat Gempa Nasional. Sejauh ini, ada 295 sesar aktif yang diketahui di seluruh Indonesia. Situs MAGMA Indonesia melaporkan bahwa sesar merupakan rekahan yang mengalami gerakan geser, naik turun. Sesar aktif dapat menjadi penyebab terjadinya bencana alam, yaitu deformasi permukaan bumi yang terjadi pada saat pelepasan energi pada saat terjadi gempa. Mengenali keberadaan sesar aktif di Indonesia sangat penting sebagai salah satu upaya mitigasi.

Beberapa segmen sesar yang tersebar dari pulau Sumatra hingga papua adalah Sesar Semangko, Sesar Mentawai, Sesar Cimandiri, Sesar lembang, Sesar Baribis, Sesar Semarang, Sesar Kendeng dan banyak lagi hingga Sesar Porong di Papua.

Lalu bagaimanakah cara pencegahan gempa bumi yang bisa dilakukan? Ada beberapa rangkaian tindakan yang bisa kita ambil untuk pencegahan gempa yaitu dengan penilaian/analisis risiko bencana; internalisasi PB dalam muatan pendidikan lokal; Pembentukan organisasi atau unit tanggap bencana Investigasi/evaluasi karakteristik bencana.

Sesungguhnya Potensi gempa bumi bisa terdeteksi menggunakan metode multi-channel analysis of surface waves (MASW). Penjelasan singkatnya MASW ini mengidentifikasi sebuah permukaan tanah dengan mengaplikasikan gelombang permukaan Rayleigh. Untuk lebih jelasnya silahkan konsultasikan metode MASW ini pada ahlinya. Salah satu perusahaan yang memiliki lisensi keahlian pada bidang MASW adalah PT. Antesena Geosurvey Indonesia. Perusahaan ini sudah terbukti mampu megerjakan berbagai proyek yang berkaitan dengan soil / tanah baik skala nasional maupun internasional.