Garasi Dunia – Jumlah pengidap tekanan mental di Indonesia berpotensi bertambah di 2021 – 2022, paling utama sebab pademi Covid- 19. Tetapi, masih banyak orang yang tidak mau ataupun sanggup berangkat ke psikolog buat bertanya menimpa permasalahan ataupun kendala mental yang dimilikinya.
Sebabnya bermacam- macam, dari stigma sosial sampai permasalahan bayaran. Berikut inilah 5 alibi orang masih ragu ke psikolog.
1. Stigma sosial dalam masyarakat
Warga Indonesia menyangka kendala jiwa selaku suatu yang tabu. Mayoritas dari mereka tidak mau jadi bahan pembicaraan orang lain selaku seorang dengan sikap yang menyimpang dari norma sosial.
Psikolog dari aplikasi konseling online Riliv, Della Nova Nusantara, berkata, kendala kesehatan mental itu tidaklah perihal yang tabu, bukan pula aib. Sama semacam dikala raga kita jika lagi terluka, letih, kadangkala perlu rehat, perlu treatment yang pas cocok dengan kebutuhannya dikala itu.“ Begitu pula dengan kesehatan mental dibutuhkan treatment yang pas buat melindungi kesehatannya,” kata ia.
2. Minimnya uraian kesehatan mental
Asumsi kalau kendala mental itu tabu menunjukkan pemahaman orang Indonesia yang masih rendah tentang kesehatan mental. Umumnya, perihal ini ditunjukkan dengan orang- orang yang menyepelekan kendala mental, sebab tidak dapat dilihat secara gamblang seperti penyakit raga.
Realitasnya, penyakit mental serta raga bersama memunculkan rasa sakit kepada pengidapnya. Apalagi, dalam sebagian permasalahan, penyakit mental lebih bisa jadi buat mengecam nyawa seorang.
3. Ketakutan tersendiri
Untuk sebagian orang, berangkat ke psikolog merupakan keputusan yang besar. Timbul pertanyaan- pertanyaan semacam,“ Apa saya sangat kelewatan, ya?” serta“ Gimana jika psikolog- nya tidak membantuku?”
Kala mulai ragu, yakinlah kalau berupaya buat berangkat ke psikolog itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Menciptakan psikolog yang sesuai memanglah perlu waktu, namun paling tidak kalian hendak terletak selangkah lebih dekat dengan mengenali apa yang terjalin dalam diri supaya bisa membaik.
4. Sedikitnya akses psikolog
Bagi Ikatan Psikolog Klinis Indonesia( IPK), jumlah psikolog klinis yang terdapat dikala ini merupakan 3. 232 yang terpusat di pulau Jawa. Jumlah ini dapat dibilang sedikit dibanding dengan Amerika Serikat yang mempunyai 106. 500 psikolog. Aplikasi konseling psikologi daring dapat menolong warga buat mengakses layanan psikologi tanpa wajib keluar rumah.
5. Banyaknya bayaran yang wajib dikeluarkan
Tidak hanya keterbatasan akses psikolog, aspek bayaran pula wajib dipertimbangkan. Tetapi, BPJS Kesehatan ataupun asuransi lain dapat membagikan akses psikolog di rumah sakit terdekat. Ini dapat dimanfaatkan buat bertanya kala tekanan mental ataupun hadapi permasalahan kesehatan mental yang lain.