Halo pembaca! Apakah kamu pernah mendengar tentang Bisindo? Mungkin banyak dari kita yang belum familiar dengan bahasa ini, padahal Bisindo adalah bahasa isyarat yang digunakan oleh komunitas tuna rungu di Indonesia. Dalam artikel kali ini, kita akan mengenal lebih dekat Bisindo, apa itu, bagaimana cara penggunaannya, serta pentingnya bahasa isyarat ini dalam kehidupan sehari-hari yang dilansir dari narasipagi.com. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
Apa Itu Bisindo?
Bisindo, atau Bahasa Isyarat Indonesia, adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat tuna rungu di Indonesia untuk berkomunikasi. Bisindo merupakan sistem tanda atau gerakan tangan yang memiliki arti tertentu, yang digunakan untuk menggantikan bahasa lisan. Sama seperti bahasa verbal lainnya, Bisindo memiliki kosakata, struktur kalimat, dan aturan tata bahasa sendiri. Bahasa ini mempermudah interaksi antar individu dengan gangguan pendengaran agar mereka bisa berkomunikasi dengan lancar.
Sejarah Singkat Bisindo
Bisindo pertama kali dikenal di Indonesia pada awal abad ke-20, saat para penyandang disabilitas mulai memperkenalkan cara mereka berkomunikasi menggunakan gerakan tangan. Namun, meskipun telah ada sejak lama, Bisindo baru diakui secara luas sebagai bahasa yang sah pada tahun 2009 melalui UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Sejak saat itu, Bisindo mulai mendapatkan perhatian lebih sebagai bahasa yang memiliki hak setara dengan bahasa Indonesia dalam berbagai konteks.
Kenapa Bisindo Penting?
Bisindo memiliki peran yang sangat penting dalam membantu komunitas tuna rungu untuk berinteraksi dengan dunia luar. Tanpa adanya Bisindo, banyak penyandang disabilitas yang kesulitan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, atau kebutuhan mereka. Dengan Bisindo, mereka bisa berkomunikasi dengan lebih efektif, baik itu dengan sesama tuna rungu atau dengan orang yang mendengar, selama mereka juga menguasai bahasa ini. Hal ini membuat Bisindo sangat penting dalam memperjuangkan kesetaraan akses bagi penyandang disabilitas di Indonesia.
Bagaimana Bisindo Berbeda dengan Bahasa Isyarat Lainnya?
Setiap negara biasanya memiliki bahasa isyarat yang berbeda-beda. Begitu juga dengan Bisindo yang berbeda dari bahasa isyarat yang digunakan di negara lain. Misalnya, Amerika Serikat memiliki American Sign Language (ASL), yang memiliki struktur dan kosakata yang berbeda dengan Bisindo. Walaupun sama-sama bahasa isyarat, Bisindo memiliki ciri khas yang berakar pada budaya dan kebutuhan masyarakat Indonesia, dengan beberapa pengaruh dari bahasa daerah tertentu di Indonesia.
Struktur dan Tata Bahasa Bisindo
Bisindo memiliki struktur yang berbeda dengan bahasa Indonesia lisan. Biasanya, gerakan dalam Bisindo dimulai dengan kata benda atau subjek, kemudian dilanjutkan dengan kata kerja, dan diakhiri dengan objek. Misalnya, untuk mengatakan “Saya makan nasi”, dalam Bisindo, urutan gerakan mungkin akan dimulai dengan tanda untuk “saya”, kemudian diikuti dengan tanda untuk “makan”, dan terakhir tanda untuk “nasi”. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman terhadap struktur Bisindo agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar.
Bagaimana Belajar Bisindo?
Belajar Bisindo tidak jauh berbeda dengan belajar bahasa asing lainnya. Untuk bisa menguasainya, kamu perlu berlatih secara konsisten. Ada banyak kursus dan komunitas yang mengajarkan Bisindo di berbagai kota di Indonesia. Selain itu, kamu juga bisa mempelajarinya melalui video tutorial atau aplikasi khusus yang mengajarkan dasar-dasar Bisindo. Untuk memudahkan proses belajar, kamu bisa bergabung dengan komunitas tuna rungu yang bisa memberikan pengalaman praktis dalam berkomunikasi menggunakan Bisindo.
Penggunaan Bisindo dalam Kehidupan Sehari-hari
Bisindo digunakan dalam berbagai situasi, mulai dari komunikasi sehari-hari hingga kegiatan yang lebih formal, seperti di sekolah, kantor, dan acara publik. Di beberapa sekolah, terutama yang inklusif, Bisindo diajarkan sebagai bagian dari kurikulum agar siswa dapat lebih memahami dan berinteraksi dengan teman-teman yang memiliki gangguan pendengaran. Selain itu, beberapa media juga mulai menggunakan Bisindo dalam siaran berita atau acara televisi untuk memberikan akses informasi yang lebih inklusif bagi seluruh masyarakat.
Bisindo dan Teknologi
Di era digital seperti sekarang, Bisindo juga mulai dimanfaatkan melalui teknologi. Beberapa aplikasi dan perangkat lunak kini mendukung penggunaan Bisindo untuk mempermudah komunikasi antara penyandang disabilitas dan orang yang tidak menguasai bahasa isyarat. Bahkan, beberapa perusahaan teknologi telah mengembangkan perangkat yang dapat menerjemahkan gerakan tangan menjadi teks atau suara, sehingga semakin membuka aksesibilitas bagi tuna rungu di dunia digital.
Kesimpulan
Menurut ahliwarta.com, bisindo adalah bagian penting dari kehidupan komunitas tuna rungu di Indonesia. Bahasa ini memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan lancar dan setara dengan orang lain. Dengan memahami dan menghargai Bisindo, kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan peduli terhadap keberagaman. Yuk, mulai belajar Bisindo dan bantu dukung hak-hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan akses yang setara di segala aspek kehidupan.